berita
Bantu Tingkatkan Kreativitas Santri, PPI AMF Selenggarakan Bulan Bahasa dan Sastra 2025
MALANG - Pondok Pesantren Abdul Malik Fadjar (PPI AMF) menyelenggarakan acara Bulan Bahasa dan Sastra dengan tema “Bahasa Indonesia Berdaulat, Indonesia Maju”. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat (24/10/25) hingga Sabtu (25/10/25) di Aula PPI AMF.
Ketua Panitia Bulan Bahasa, Aqilla Nida Hanin Nufaiz menjelaskan, kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra 2025 bertujuan untuk memperingati hari lahirnya bahasa Indonesia. Oleh karena itu, pihaknya mengadakan tujuh kegiatan lomba. Lomba-lomba tersebut antara lain debat, puisi, dongeng, stand up comedy, drama, dan poster.
Aqilla juga menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk melatih kreativitas para santri. Kemudian untuk membangkitkan semangat santri PPI AMF dalam melestarikan kebudayaan dan bahasa Indonesia yang baik serta benar.
Secara keseluruhan, kata Aqilla, kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra 2025 berjalan lancar. “Seluruh panitia bekerja dengan baik dan tidak ada kendala. Saya berharap bulan bahasa ke depannya dapat lebih melatih kreativitas serta literasi santriwan dan santriwati kedepannya,” kata Aqilla di PPI AMF, Sabtu (25/10/2025).
Direktur PPI AMF, Suprat menyatakan, bulan itu adalah bulan yang menyatukan dan memberi makna kepada kepemudaan. Lalu juga menunjukkan bahwa persatuan itu dibangun dengan satu bahasa, yakni bahasa Indonesia.

MALANG, 24/10 DIREKTUR PONDOK PESANTREN INTERNASIONAL ABDUL MALIK FADJAR (PPI AMF), Suprat memberikan sambutan dalam pembukaan kompetisi Bulan Bahasa dan Sastra 2025 di Aula PPI AMF, Jumat (24/10). Suprat menekankan para santri untuk meningkatkan kemampuan literasinya. FOTO PPI AMF/ Honey Azzahra Ratu Anggra & Agatha Salsabila Putri Arga/2025.
Suprat berharap para santri melalui upaya kerja keras dan pikiran cerdas dapat melestarikan makna dari Bulan Bahasa dan Sastra 2025. Hal itu karena termasuk komitmen masyarakat kepada bangsa dan negara. Kemudian juga termasuk perbuatan baik untuk bangsa dengan membuat kegiatan bahasa.
Menurut Suprat, salah satu problem kebangsaan adalah literasi dan numerasi yang angkanya rendah dibandingkan negara lain. Hal ini karena ukuran suatu kemajuan diukur dari sejauh mana literasi dan lepas dari kebutaan di dalam berbahasa, berkomunikasi dan berpikir. Sementara itu, numerasi berkaitan dengan cara berpikir untuk melakukan, menganalisis, menghitung dan membuat refleksi dengan kapasitas numerasi.
Dari sisi bahasa, kegiatan bulan bahasa dapat menjadikan santri semakin terdepan. Hal ini terutama dalam kecintaan kepada bahasa. “Yang berarti kecintaan kepada membaca, komunikasi, menggunakan bahasa itu untuk menunjukkan komunikasi kepada pihak atau lawan atau kepada partner kita, atau sesama kita,” kata Suprat.
Salah seorang santri PPI AMF, Oryza Sativa mengungkapkan, kegiatan ini bersamaan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda. Kegiatan ini juga dapat memperingati jasa para pahlawan yang telah gugur.
